Malam terasa begitu dingin, dan langit yg cerah pada malam itu terlihat begitu indah rasanya akan begitu indah jika kau ada di sampingku. Tapi aku tau mungkin ini belum saatnya, walaupun rasa ini begitu meluap luap. Aku rasa pada saatnya nanti kau akan bisa bersamaku disini atau aku yg akan bersamamu disitu " entahlah mungkin memang ini perjuanganku " gumamku " heh.. Malam malam begini ngelamun sambil ngomong sendiri " aku pun terkejut saat aku bangun ternyata temanku anis juga berbaring sembari menikmati langit malam yg indah " segitunya melamun sampai tak melihatku disini " ucapnya " loh kok kamu disini ?" sahutku "loh Kenapa..? emang cuma kamu yg boleh liat langit malam ?" " bukan begitu aku cuma kaget aja kamu tiba tiba ada disini " obrolan kami pun berlanjut hingga larut. Tak terasa malam sudah begitu larut, jam pun sudah menunjukkan pukul 21.32 " nis udah malem nih pulang yuk" " iya nih lip " Alip. Begitlah temanku memanggilku " hayuk pulang" ajaknya kembali , kami begitu sering berbaring di taman yg tak jauh dari rumah. Dulu biasanya kami selalu bertiga tapi sejak anin pindah kami hanya berdua bahkan kadang saat anis pergi dengan pacarnya aku hanya sendiri di sini sesampainya di rumah aku masih duduk di bangku depan rumah. Selain di taman aku sering mengingat impian impianku di bangku depan rumahku, bahkan tak jarang aku menulis impianku di bangku putih ini sehingga bangku ini pun di penuhi dg coretanku. Apapun yg terlintas dalam pikiranku pasti aku lampiaskan pada bangku putih ini. Setelah lama duduk di sini akupun masuk dan tak sengaja aku melihat foto anin yg tertata rapi di meja kamarku. " selamat tidur "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar